Sabtu, 26 Januari 2013

Jangan Terus-Menerus Mengungkitnya



Jangan Terus-Menerus Mengungkitnya
Dalam satu kasus, ada seorang Wanita yang ditinggalkan oleh suaminya dengan Wanita lain dan meninggalkan dirinya bersama anak-anaknya. 20 tahun berlalu, dan Wanita tersebut belum memaafkan suaminya itu. Ia masih merasakan rasa benci, dan rasa itu “memakan” dirinya.

Siapakah yang disakiti oleh rasa dengki dan benci itu? tentu saja bukan sang suami. Karena Ia hampir tidak mengadakan hubungan kontak dengan warna itu, kecuali untuk keperluan dengan anak-anak, yang sekarang sudah Dewasa dan sang suami merasa sangat bahagia dengan istri keduanya. Orang yang paling merasa disakiti dalam masalah ini adalah dirinya sendiri. Ia merasa tidak karuan, dan tentu saja tetap lajang karena Ia tidak pernah melepaskan pernikahannya serta berpindah untuk menemukan hubungan yang lebih membahagiakan sejak bertahun-tahun yang lalu.

Tentu saja, Ia juga menyakiti ank-anaknya. Beberapa pasangan melewati dua atau tiga tahun yang sulit sejak perceraian, tapi mayoritas pasangan memiliki anak, berhasil mengelola hubungan yang damai meskipun sebenarnya mereka tidak merasakannya. Ketika saatnya anak-anak mereka menikah, mereka biasanya mampu menghadirkan kedua orang tua mereka pada resepsi pernikahan tanpa perlu khawatir ada pertengkaran. Hal ini tidak dapat terjadi dengan anak-anak Wanita itu. Pada kenyataannya, mereka tidak dapat berbicara tentang Ayah mereka di depan si ibu.


Anda harus terus maju. Demi Anda dan orang lain, bahkan demi kepentingan teman-teman yang akan sangat bahagia mendengarkan Anda selama berbulan-bulan ke depan tapi tidak ingin terus mendengarkannya selama bertahun-tahun tentang segala kebencian mengenai keterjebakan oleh masa lalu. Anda hanya memiliki satu kehidupan, teruslah maju. Pelajari apa yang dapat Anda ambil dari kesalahan dan maju.

Jika Anda membiarkan diri untuk menuruti perasaan negatif itu, dan merasa menyesal pada diri sendiri dengan perlakuan seseorang. Maka Anda berubah menjadi seseorang yang negatif dan seorang korban. Itu seharusnya tidak dilakukan oleh Anda. Tentu saja, kita harus mengobati luka itu, dan kemudian bangkit kembali, dan mengingatkan diri untuk menikmati hidup.

Tidak penting apa yang dilakukan oleh pasangan Anda, dan seberapa banyak Anda mengira itu kesalahannya dan betapa tidak bersalahnya Anda. Semua itu meupakan masa lalu dan kita tidak lagi berada di sana. Kita melihat ke depan dan akan mengalami hidup yang hebat, membuat diri dan orang-orang di sekitar kita bahagia, dan tidak memiliki waktu untuk mengungkit kembali masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar