
“Ya, gak apa-apa, le. Yang penting kamu
sudah belajar secara optimal dan maksimal. Soal hasil jerih payahmu,
serahkan sepenuhnya kepada kuasa Allah SWT,” kata saya sambil membelai
kepalanya.
Ya, bagi saya proses lebih saya hargai
daripada hasil. Buat apa anak saya mendapatkan nilai bagus tapi dengan
menggunakan cara-cara yang tidak terpuji, mencontek misalnya. Saya
dengan legowo akan menerima hasil jerih payah anak saya dalam
belajarnya. Sekecil apa pun saya hargai.
Jangan sekalipun pernah berpikir untuk
melakukan cara-cara yang sungguh bertentangan dengan jalan Tuhan. Dengan
datang ke dukun pelet, misalnya. Cara-cara itu hanya akan menyebabkan
kamu terpuruk pada situasi yang sangat merugikan.
Jika kita sudah berusaha keras kemudian
tidak berhasil, semua ketidakberhasilan itu, tentunya atas kehendak
Allah SWT jua. Yakinlah bahwa Allah telah menyiapkan jodoh kita
sebaik-baiknya. Hanya dengan bermodalkan keinginan besar dan ikhtiar tak
kenal lelah, impianmu untuk mendapatkan pasangan akan menjadi
kenyataan.
Kegagalan demi kegagalan hanyalah anak
tangga yang harus dititi demi tercapainya impian kita. Itu semua
merupakan proses seleksi yang harus kita lewati agar kita jauh lebih
dewasa dan lebih arif dalam menghadapi tantangan hidup.
Prinsipnya, cintai gebetan kita dengan
ikhlas. Semua jalan perjuangan ditempuh dengan ikhlas pula. Dia tampak
cuek, bersabar saja. Kalau pada akhirnya dia juga menolak, ya tetap
bersabar juga. Kalau masih ada secercah harapan pada dirinya, tidak ada
salahnya untuk terus mendekatinya. Jika memang sudah gelap, ya tinggal
bergeser saja ke lain gebetan.
Mencintai gebetan dengan ikhlas, mungkin
sesuatu yang sangat absurd. Pikirmu, mana mungkin kita bisa melakukan
semua itu. Tetapi, itulah yang sebenarnya menjembatani kita pada
kesuksesan mendapatkan jodoh. Ya, cintailah dia dengan ikhlas sekalipun
kepahitan yang harus kamu terima. Cintailah dia dengan ikhlas dan
sederhana seperti penggalan puisi Sapardi Djoko Damono di bawah ini:
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar