Anda tentu sering menjumpai anak berusia belasan tahun yang gaya berbicaranya, sikapnya, perilakunya menyerupai orang Dewasa. Dan Anda tentu juga pernah menjumpai orang Dewasa yang sifatnya, gaya bicaranya, dan pola pikirnya menyerupai anak-anak. Ini tentu aneh bukan? Atas dasar itulah orang seringkali mengatakan bahwa “Dewasa adalah masalah pilihan”.
Kita semua tentu tahu bahwa semakin bertambah usia seseorang, dia akan menjadi semakin Dewasa. Semakin bertambahnya usia seseorang, tentunya dia telah mengalami dan melewati berbagai ahl dalam hidupnya alias sudah berpengalaman. Dan dari pengalaman-pengalaman itulah orang itu belajar untuk menjadi semakin Dewasa.
Tapi jangan salah. Ada juga beberapa anak muda belasan tahun yang sudah berjuang dan mengalami banyak hal dalam hidupnya, dimana hal itu membuatnya bertambah Dewasa dari hari ke hari. Jika Anda salah satu dari orang itu, jelas Anda sudah mempunyai pemikiran yang bisa dikatakan Dewasa.
Tapi secara psikologis, emosi seseorang memang akan berubah dari waktu ke waktu. Dan semakin bertambahnya usia seseorang, dia akan mulai mengerti arti kehidupan sesungguhnya baginya. Dan kehidupan membuat orang itu semakin Dewasa. Emosinya lebih terkontrol dan tidak labil seperti anak yang berusia belasan tahun.
Tapi pada kenyataannya kita masih banyak menjumpai orang Dewasa yang sebenarnya tidak Dewasa kan? Sudah berumur tapi pemikirannya masih seperti anak-anak. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. Bisa jadi karena dia kurang mempunyai pengalaman hidup atau bisa juga karena tekanan yang dia alami dan berbagai masalah yang dia hadapi.
Hidup memberikan banyak pengalaman dan pelajaran, dan itulah yang membuat kita menjadi semakin Dewasa dan kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar