Berpengaruhkah sikap optimistis terhadap terwujudnya mimpi kita?
Pak Mardigu W.P., kawan facebook saya, pernah berkisah tentang
eksperimen yang dilakukan oleh Professor Jhon Bargh. Guru besar
psikologi NewYork University ini ingin mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh ucapan atau kata-kata terhadap para penuturnya.
Empat puluh mahasiswa Prof. Jhon yang
menjadi responden eksperimen ini dikelompokkan menjadi dua bagian.
Kelompok pertama mengucapkan kata-kata positif atau kata-kata yang
menyenangkan seperti: pagi yang cerah, rezeki lancar, lalu lintas tidak macet, dijodohkan sama Luna Maya. Pokoknya selama 30 hari semua kata yang berkonotasi positif dan optimistis diucapkan oleh para mahasiswa kelompok pertama ini.
Sebaliknya, para mahasiswa yang begabung
pada kelompok kedua mengucapkan kata-kata yang berkonotasi negatif.
Kata-kata atau frase seperti: ditolak cewek, di-PHK, dikejar debt collector, pemerintah yang gak becus, cuaca buruk, hidup penuh derita diucapkan oleh mereka secara berulang-ulang. Dan itu pun dilakukan selama 30 hari pula.
Bagaimana hasil akhirnya? Ternyata,
kelompok pertama yang mengucapkan kata-kata positif tadi ekspresi wajah
mereka demikian antusias penuh optimisme. Auranya bersinar; memancarkan
citra yang enak dipandang mata. Namun sebaliknya, kelompok yang secara
reguler mengucapkan kata-kata berkonotasi negatif memancarkan aura penuh
kekumuhan. Wajahnya kusut, sama sekali tak nyaman untuk dipandang.
Kang Rully Kustandar, Presiden Republik
Tycoon, pada kesempatan rehat dalam sebuah seminar di Surabaya,
bercerita kepada saya tentang kebiasaan cukup nylenehnya. Hampir setiap hari dia menuliskan mimpi-mimpinya dalam sebuah buku diary. Kalimat-kalimat seperti: “Tahun 2012 saya berpenghasilan Rp250 juta dalam sebulan” atau “Enam bulan ke depan bisa menghidupi 1000 anak yatim”, sudah biasa dituangkan dalam buku hariannya tersebut.
Terwujudkah apa yang dituliskan oleh
Kang Rully? Subhanallah, atas izin-Nya, katanya itu semua bisa terwujud.
Padahal keluarganya pernah terpuruk karena ia menanggung hutang miliran
rupiah. Semua hutang-hutangnya bisa dilunasinya sampai tuntas.
Pengaruh Optimisme, Ruaaarrr Biasa!
Sobat, rupanya sikap optimisme kita
sangat berpengaruh terhadap tercapainya mimpi atau cita-cita kita. Coba
kita ekspresikan semua itu melalui kata-kata positif. Mari warnai lisan
kita dengan kalimat-kalimat optimistis. Insya Allah, apa yang menjadi
harapan atau apa yang menjadi mimpi kita akan terwujud berkat optimisme
kita dalam menghadapi hidup.
Silakan juga kamu tuliskan segala yang
menjadi angan-anganmu, seperti yang dilakukan Kang Rully Kustandar. Bagi
kalian yang sedang mengalami dilema karena belum juga beroleh jodoh,
silakan tuliskan nama gebetan dalam selembar kertas atau pada buku
harianmu. Letakkan tulisan tersebut di bawah bantalmu. Sebelum tidur dan
setelah berdoa tentunya, sebutkan berulang-ulang nama gebetanmu serta
ucapkan kalimat yang bisa membangkitkan motivasimu, misalnya, Tahun
depan Luna Maya menjadi pendampingku yang setia (untuk cowok) atau Bulan
depan sang Raja Minyak dari Saudi datang melamarku (untuk cewek).
Nah, rupanya sikap optimisme berpengaruh terhadap terwujudnya mimpi atau cita-cita. Maka, ekspresikanlah dalam bentuk ucapan maupuan tulisan. Percayalah, sangat mujarab. Sudah ada yang membuktikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar